SEARCH

ShareThis

Senin, 23 Mei 2011

Untuk Diri Sendiri dan Orang Lain

Seorang tukang las mengetuk pintu rumah saya. "Apakah Anda memiliki panci atau ember yang perlu diperbaiki?" tanyanya.

"Ya," jawab saya. Lalu saya mengambil ember yg bolong dasarnya dan gagangnya sudah rusak.

Pria tua itu duduk di tangga teras dan dengan hati-hati membuat perapian. Ia mulai menambal lobang dan memperbaiki ember itu.

Saya terkesan saat mengamati cara dia melakukan tugasnya dengan usaha terbaik, dan berkomentar, "Anda terlihat sangat hati-hati dengan pekerjaan Anda."

"Ya," jawabnya dgn senyum yg muncul di wajah keriputnya. "Saya mencoba melakukan yang terbaik."

"Tapi pelanggan Anda tidak akan tahu bedanya sampai Anda pergi. Mungkin Anda berharap kembali ke sini suatu hari nanti," saya berpendapat.

"Tidak," jawab pria tua itu, "mungkin saya tdk pernah kembali ke sini lagi."

Karena merasakan adanya semangat besar dalam karakter pria tua itu, dan ingin agar ia mengungkapkannya, maka saya bertanya, "Lalu mengapa Anda begitu teliti sampai melakukan usaha terbaik?"

Jawabnya, "Agar memudahkan bagi tukang las setelah saya! Jika saya bekerja sembarangan dan buruk, pelanggan saya akan segera mengetahuinya. Dan tukang las yg datang selanjutnya, akan mendapat sambutan dingin!"

Pernahkahh anda merasakan hal demikian??ato malah anda yg menjadi korban demikian??

Apa pun juga yg akan kamu perbuat, perbuatlah dgn sepenuh hati dan sekuat tenaga. Tidak hanya semata-mata hanya demi keuntungan diri sendiri, tetapi juga demi orang lain.

Hanya mereka yang selalu berpikir, berkata dan berbuat demi keuntungan orang lain, yang akan mendapatkan kebahagiaan dan kedamaian yang sesungguhnya


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar