SEARCH

ShareThis

Senin, 03 September 2012

Ustadz yg Merokok

Ketahuilah, dokter dan ustadz bukanlah orang yang ma'shum (terjaga dari dosa dan kesalahan), seperti para nabi. Merokoknya ustadz tidaklah dapat mengubah hukum rokok yang tadinya haram menjadi halal. Sebagaimana dokter yang merokok, tidak akan mungkin mengubah rokok yang tadinya racun lalu menjadi vitamin.

Seorang tidak boleh mengikuti kesalahan yang mereka lakukan, sebab Nabi -Shollallahu 'alaihi wasallam- bersabda,

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ‏‎ ‎وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ‏‎ ‎التَّوَّابُوْنَ

"Setiap anak cucu Adam itu banyak berbuat salah, sedangkan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah orang yang bertaubat." [HR. At-Tirmidzi (2499). Lihat Takhrij Al-Misykah (2341)]

Tinggalkanlah rokok, walaupun hal itu sangat berat dan susah. Mintalah pertolongan kepada Allah, dengan tekad yang jujur serta bersabar, niscaya Allah akan melepaskanmu dari cengkraman rokok. Ingatlah selalu, barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik.

Tahanlah pahitnya kesabaran untuk bisa mereguk manisnya iman dan merasakan kenikmatan di akhirat. Sabar itu seperti namanya, pahit rasanya akan tetapi akibatnya lebih manis daripada madu.

Hadirkanlah pula di dalam hati bahwa bersabar dari merokok jauh lebih mudah daripada akibat dan bahaya rokok, sebab merokok tidaklah mewariskan kebaikan sedikitpun, melainkan hanya penyakit, kesedihan, penyesalan, dan siksaan yang pedih di akhirat.


Renungan, Religi lain di http://qbomadblack.blogspot.com

Ikuti juga http://truenetworks.blogspot.com
Belanja sehat di http://pilihoke.blogspot.com
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar