SEARCH

ShareThis

Sabtu, 04 Juni 2011

Keberanian untuk Melepaskan

♡Suatu hari seorang Bapak tua hendak menumpang bus. Pada saat ia menginjakkan kakinya ke tangga, salah 1 sepatunya terlepas & jatuh ke jalan. Lalu pintu tertutup & bus mulai bergerak, sehingga ia tidak bisa memungut sepatu yg terlepas tadi. Si Bapak tua itu dengan tenang melepas sepatunya yg sebelah & melemparkannya keluar jendela.

♡Seorang pemuda yg duduk dalam bus melihat kejadian itu & bertanya kepada si Bapak tua: "Aku memperhatikan apa yg Anda lakukan, Pak.. Mengapa Anda melemparkan sepatu Anda yg sebelah juga?" Si Bapak tua menjawab: "Supaya siapapun yg menemukan sepatuku bisa memanfaatkannya.":)

♡Bapak tua dalam cerita di atas memahami filosofi dasar dalam hidup: jangan mempertahankan sesuatu hanya karena qt ingin memilikinya / karena qt tak ingin orang lain memilikinya.

♡Qt kehilangan banyak hal di sepanjang masa hidup. Kehilangan tersebut pada awalnya tampak tidak adil & merisaukan, tapi itu terjadi supaya ada perubahan positif yang terjadi dalam hidup qt.

♡Kalimat di atas bukan diartikan qt hanya boleh kehilangan hal2 jelek saja. Kadang, qt juga kehilangan hal baik.

♡Ini semua dapat diartikan :
supaya kita bisa menjadi dewasa secara emosional dan spiritual, pertukaran antara kehilangan & mendapatkan sesuatu pasti akan terjadi.

♡Seperti Bapak tua dalam cerita, qt harus belajar untuk melepaskan sesuatu. Tuhan telah menentukan bahwa itulah saatnya si bapak tua kehilangan sepatunya.

♡Berkeras hati & berusaha mempertahankan 'sesuatu' tak membuat qt / dunia menjadi lebih baik. Qt semua HARUS MEMUTUSKAN: kapan suatu hal, suatu keadaan / seseorang masuk dalam hidup qt / kapan saatnya qt lebih baik bersama yg lain.

♡Pada saatnya, qt harus mengumpulkan keberanian untuk melepaskannya.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar